Boleh Ibu Menyusui Makan Jengkol?
Banyak mitos yang beredar tentang makan jengkol saat menyusui. Beberapa orang menganggap jengkol sebagai makanan yang harus dihindari karena dapat menyebabkan bayi sakit perut atau kolik. Namun, apakah benar ibu menyusui harus menghindari jengkol sepenuhnya?
Apa Itu Jengkol?
Jengkol adalah buah dari tumbuhan bernama Pithecellobium jiringa atau Pithecellobium lobatum. Dalam bahasa Inggris, jengkol dikenal sebagai “dogfruit” karena sering dimakan oleh anjing. Jengkol biasanya disajikan sebagai lauk atau bumbu pada masakan khas Indonesia, seperti sambal jengkol, rendang jengkol, atau gado-gado.
Apa Nutrisi dalam Jengkol?
Meskipun dikenal sebagai makanan yang kontroversial, jengkol sebenarnya kaya akan nutrisi dan dapat menjadi sumber protein yang baik. Menurut data Departemen Kesehatan, jengkol mengandung 436 kalori, 11,6 gram protein, 88,3 gram karbohidrat, dan 0,9 gram lemak per 100 gram. Jengkol juga mengandung serat, kalsium, fosfor, besi, niasin, dan vitamin C.
Bolehkah Ibu Menyusui Makan Jengkol?
Secara umum, ibu menyusui dianjurkan untuk makan makanan yang sehat dan bervariasi agar bayi mendapatkan gizi yang cukup. Namun, dalam hal jengkol, belum ada penelitian yang membuktikan bahwa jengkol benar-benar berbahaya bagi bayi yang sedang disusui. Hal ini tergantung pada kuantitas dan frekuensi konsumsi jengkol oleh ibu menyusui.
Apa Efek Jengkol pada Bayi?
Beberapa orang mengaitkan konsumsi jengkol dengan perut kembung, diare, atau kolik pada bayi yang sedang disusui. Namun, hal ini belum bisa dipastikan secara ilmiah. Jika ibu menyusui ingin makan jengkol, sebaiknya konsumsi dalam jumlah yang moderat dan tidak terlalu sering.
Bagaimana Cara Mengkonsumsi Jengkol yang Baik?
Untuk menghindari efek samping yang mungkin timbul, ada beberapa tips yang bisa dilakukan saat mengkonsumsi jengkol:
- Konsumsi jengkol dalam jumlah yang moderat, sekitar 2-3 biji per hari.
- Pilih jengkol yang masih segar dan belum terlalu tua.
- Cuci jengkol dengan bersih dan rendam dalam air garam selama beberapa menit sebelum dimasak. Hal ini dapat mengurangi aroma yang kuat.
- Masak jengkol dengan bumbu yang sehat, seperti bawang, cabai, atau kunyit.
- Jangan mengkonsumsi jengkol bersamaan dengan makanan yang sulit dicerna, seperti kelapa atau kacang-kacangan.
Kesimpulan
Jika ibu menyusui ingin mengkonsumsi jengkol, sebaiknya dilakukan dalam jumlah yang moderat dan tidak terlalu sering. Meskipun belum ada penelitian yang membuktikan efek jengkol pada bayi yang sedang disusui, sebaiknya tetap berhati-hati dan memperhatikan perkembangan bayi. Jangan lupa untuk selalu konsultasi dengan dokter atau ahli gizi jika ragu mengenai nutrisi saat menyusui.